Perbedaan Digital Printing dan Konvensional Printing

Perbedaan Digital Printing dan Konvensional Printing

Berikut perbedaan antara percetakan modern (Digital Printing) dan percetakan konvensional (Offset Printing). Selain perbedaannya adapun pembahasan mengenai fungsional, dan aplikasi yang digunakan di era yang serba cepat ini. Tulisan ini ditulis berdasarkan sebuah riset kecil dan dipadukan dengan pengalaman. Oleh karena itu sebagai seorang pemula, kita harus mengetahui apakah yang di maksud dengan percetakan.

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara masal atau parsial sebuah gambar atau tulisan dengan menggunakan mesin dan tinta – Wikipedia 2017. Proses ini sangat penting untuk sebuah industri penerbitan, Advertising. Oleh karena itu dengan mengenal perbedaan antara percetakan modern dan konvensional ini akan membuat kita menjadi lebih paham. Sampai akhirnya kita dapat mencari percetakan yang sesuai dengan kebutuhan kita.

Perbedaan Digital Printing Konvensional Printing

Apa itu Percetakan Modern?

Percetakan modern atau yang biasa kita sebut dengan Digital Printing adalah mesin cetak yang menggunakan teknologi komputer sehingga mesin mampu mencetak gambar berbeda pada setiap halaman, sementara mesin cetak lainnya harus mengandalkan pelat yang dipakai berulang kali untuk mencetak – NetworkBiz.id. Ini dapat terjadi karena komputer yang menjalankan mesin untuk dapat mengatur warna dan gambar yang ingin kita cetak. Teknologi ini mulai berkembang tahun 1993 bersamaan dengan semakin majunya industri komputer dan semua aplikasi komputer yang dalam satu dekade ini berkembang dengan sangat cepat.

Dalam era ini percetakan tidak hanya dikategorikan untuk sebuah industri publikasi saja yang lebih memfokuskan untuk mencetak dalam jumlah besar, akan tetapi juga dikaitkan dengan industri lainnya seperti promosi (indoor dan outdoor) seperti X- Banner, Spanduk, Sticker dan keperluan promosi lainnya. Dengan teknologi ini percetakan bisa kita artikan dengan bebas sebagai proses pencetakan suatu gambar atau design ke media cetak dari komputer melalui alat cetak secara langsung tanpa perlu pembuatan film atau plate. Jadi cetak dengan mesin printer biasa pun juga boleh dikatakan sebagai cetak digital atau Digital Printing.

Mesin digital tidak berkembang untuk Industry Advertising atau promosi saja, akan tetapi mesin mesin publikasi pun juga ikut berkembang ke era digital, dimana kualitas dan kecepatan yang diberikan dapat mendekati dengan mesin konvensional. Seperti mesin Indigo 5600, Canon Press C7011, Bizhub C6000 adalah produk produk unggulan untuk industri publikasi yang ingin mencetak dengan cepat dengan harga yang terjangkau. Mencetak Kartu nama, Brosur, flyer, Buku, Company Profile, Map dapat dilakukan dengan cepat, dan jika kuantitas yang diminta tidaklah banyak maka pengerjaan dapat ditunggu sehingga dapat digunakan pada hari anda order.

Lalu aplikasi apa saja kah yang dapat kita lakukan dengan menggunakan Digital printing? Kemaujuan industri komputer membawa dampak positif pada industri lainnya. Dalam hal ini kemajuan Industry Creative Design sangat memberikan dampak yang besar bagi kemajuan industri cetak. Dengan majunya Industry Creative Design, membuat kita dapat menghasilkan sebuah produk dengan nilai jual yang lebih tinggi. Seperti Buku Album, Baju, Tas, dll. Kemajuan Industry Design juga membuat repetitive cetak semakin cepat, dengan banyaknya event dan hari spesial (lebaran, Natal, Tahun baru, dll) membuat lembaga-lembaga atau perusahaan mencetak dengan kuantitas yang besar dan repetitive guna untuk mempromosikan produk, jasa perusahaan tersebut.

Perbedaan Digital Printing dengan Konvensional Printing

Konvensional Printing

Konvensional Printing secara umum dibagi menjadi 4 bagian, yaitu Flexography atau Offset Printing, Lithography, Rotography dan Screen Printing atau yang biasa kita sebut dengan sablon. Pembahasan kali ini bukanlah membahas tentang apa itu Flexography dan yang lainnya, akan tetapi lebih membahas tentang perbedaan aplikasi dan fungsi yang mendasar. Walaupun sudah memasuki era modern, namun konvensional printing harus diakui masih dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencetak Packaging, Buku, Kalendar, label, dan kebutuhan publikasi maupun kebutuhan kantor. Beberapa hal mendasar kenapa mesin mesin ini masih dipakai oleh pengusaha percetakan di Jakarta dan di Indonesia;

  1. Untuk jangka panjang penggunaan mesin konvensional akan membuat biaya (cost) cetak jauh lebih murah dibandingkan dengan mesin digital.
  2. Secara stabilitas dalam mencetak jangka panjang, mesin konvensional sangant konsistent dalam mencetak warna yang lebih solid.

Akan tetapi penggunakan mesin konvensional ini bukanlah tanpa kekurangan, hal menonjol yang dapat terlihat adalah mesin konvensional tidak mampu dalam mencetak sebuah produk dengan kuantitas yang kecil dikarenakan pembuatan plat dan waste yang cukup banyak pada saat mencetak. Hal lainnya adalah proses cetak yang lama membuat percetakan konvensional tidak dapat bersaing dengan Digital Printing yang sangat menonjolkan kecepatannya dalam mencetak. Maka dari itu pemain konvensional printing tidak dapat membuat bisnis berbasis retail dimana kecepatan menjadi sebuah fitur yang lebih menarik perhatian publik.

Aplikasi untuk konvensional printing tidaklah banyak seperti yang dapat kita temui di pembahasan untuk digital printing. Akan tetapi, dalam segi kualitas percetakan konvensional menjadi pilihan utama dalam memilih mesin cetak. Ketatnya deadline, dan variasi cetak yang banyak merupakan tantangan bagi percetakan ini. Oleh karena itu sebagian proses cetak seperti pembuatan plat sudah dapat dilakukan oleh mesin berbasis digital. Tidak seperti yang lalu, pembuatan proses plat dapat memakan waktu 2-4 hari kerja. Di dalam pertempuran harga, konvensional printing mempunyai harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan Digital Printing. Hal tersebut menyebabkan banyak percetakan yang memulai usaha percetakan dari digital printing dikarenakan investasinya yang tidak terlalu tinggi dan bobot mesin yang lebih kecil dibandingkan dengan konvensional.

Related Posts